Salam Sukses...!!!
Kali ini saya akan membahas tentang bagaimana Pembuatan Baglog jamur Tiram
silahkan dipersiapan alat dan bahan sebagai berikut :
1. Plastik PP ukuran 17x35cm
2. Ring atau cincin jamur tiram
3. Koran
4. Drum dan pengunci
5. Bahan bakar ( kayu atau elpiji )
6. Bibit F2 atau F3
7. Tungkai untuk bibit
8. Alkohol
1. Persiapan bahan baku
Bahan baku jamur tiram terdiri atas serbuk gergajian kayu, bekatul, kapur serta air disiapkan sesuai dengan kebutuhannya. Perbandingan kebutuhan bahan – bahan tersebut adalah seperti pada tabel berikut ini.
Racikan Bahan Untuk Pembuatan Baglog Jamur Tiram ialah
- Serbuk kayu 100kg
- Bekatul atau dedak 15kg
- Kapur dolomith 3kg
- Air secukupnya
Pada resep racikan pembuatan baglog jamur tiram terdapat berbagai formulasi. Hal tersebut berdasarkan pengalaman masing-masing pengusaha yang dilakukan di tempat yang berbeda yang lebih menguntungkan. Biasanya setiap pengusaha jamur tiram mempunyai formulasi resep khusus. Berdasarkan tabel dapat dipilih salah satu formulasi yang sesuai dengan kondisi tempat budidaya.
2. Pencampuran Bahan
Bahan-bahan untuk pembuatan baglog yang telah ditimbang sesuai dengan kebutuhan selanjutnya bahan- bahan dapat dicampur. Pencampuran dapat dilakukan secara manual dengan tenaga manusia apabila kapasitas produksinya masih kecil. tetapi, jika produksi cukup besar maka pencampuran dilakukan dengan mesin pencampuran otomatis. Pencampuran harus dilakukan secara merata. Dalam proses pencampuran diusahakan tidak terdapat gumpalan.
3. Pengomposan
Pengomposan dilakukan dengan cara membumbun campuran bahan media kemudian menutupnya scara rapat dengan menggunaan plastik selama 1-2 hari. waktu pengomposan selama 2-5 hari, dan selama pengomposan dilakukan pengadukan sebanyak 3-4 kali. Proses pengomposan yang baik ditandai dengan kenaikan suhu menjadi sekitar 50C.
Kadar air campuran atau kompos harus diatur pada kondisi 50-65% dengan tingkat keasaman (pH) 6-7. Tingkat keasaman atau pH media dapat diketahui dengan menggunakan kertas Ph. Seperti telah diuraikan bahwa tingkat keasaman (pH) yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dari 6-7 akan menghambat pertumbuhan jamur.
4. Pembungkusan
Media campuran tersebut di atas kemudian dimasukkan ke dalam kantung plastik tahan panas (PE 0,4) yang transparan. Pembungkusan ini dilakukan dengan cara memasukkan adonan ke dalam plastik kemudian adonan itu dipadatkan dengan menggunakan tangan atau alat yang lain. Media yang kurang padat akan menyebabkan hasil panen yang tidak optimal karena media cepat membusuk sehingga produktivitas menurun.
5. Sterelisasi baglog
Sterelisasi/Pasteurisasi baglog bertujuan untuk mencegah pertumbuhan semua jasad hidup yang berada di dalam baglog/substrat tanam yang mungkin terbawa bersama bahan baku yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam.
Cara sterelisasi ini menggunakan alat oven/steamer . sterelisasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan udara panas, atau dengan tekanan tinggi, dan sebagainya. Sterelisasi baglog/substrat tanam jamur dapat dilakukan dengan menggunakan uap air panas bertekanan tinggi yaitu pada temperatur uap air sekitar 100C dan tekanan 1 atmosfir / 2 bar. Sterelisasi yang dilakukan pada temperatur 80C-90C memerlukan waktu antara 7-8 jam, sedangkan sterelisasi pada temperatur diatas 90C memerlukan waktu selama 4 jam.
6. Penanaman Bibit (Inokulasi) dan pemeliharaan
Setelah media selesai disterilkan diamkan dan dinginkan. Setah dingin maka segera ditaburi bibit F2 atau F3 nya yang sudah disiapkan.
Kali ini saya akan membahas tentang bagaimana Pembuatan Baglog jamur Tiram
silahkan dipersiapan alat dan bahan sebagai berikut :
1. Plastik PP ukuran 17x35cm
2. Ring atau cincin jamur tiram
3. Koran
4. Drum dan pengunci
5. Bahan bakar ( kayu atau elpiji )
6. Bibit F2 atau F3
7. Tungkai untuk bibit
8. Alkohol
1. Persiapan bahan baku
Bahan baku jamur tiram terdiri atas serbuk gergajian kayu, bekatul, kapur serta air disiapkan sesuai dengan kebutuhannya. Perbandingan kebutuhan bahan – bahan tersebut adalah seperti pada tabel berikut ini.
Racikan Bahan Untuk Pembuatan Baglog Jamur Tiram ialah
- Serbuk kayu 100kg
- Bekatul atau dedak 15kg
- Kapur dolomith 3kg
- Air secukupnya
Pada resep racikan pembuatan baglog jamur tiram terdapat berbagai formulasi. Hal tersebut berdasarkan pengalaman masing-masing pengusaha yang dilakukan di tempat yang berbeda yang lebih menguntungkan. Biasanya setiap pengusaha jamur tiram mempunyai formulasi resep khusus. Berdasarkan tabel dapat dipilih salah satu formulasi yang sesuai dengan kondisi tempat budidaya.
2. Pencampuran Bahan
Bahan-bahan untuk pembuatan baglog yang telah ditimbang sesuai dengan kebutuhan selanjutnya bahan- bahan dapat dicampur. Pencampuran dapat dilakukan secara manual dengan tenaga manusia apabila kapasitas produksinya masih kecil. tetapi, jika produksi cukup besar maka pencampuran dilakukan dengan mesin pencampuran otomatis. Pencampuran harus dilakukan secara merata. Dalam proses pencampuran diusahakan tidak terdapat gumpalan.
3. Pengomposan
Pengomposan dilakukan dengan cara membumbun campuran bahan media kemudian menutupnya scara rapat dengan menggunaan plastik selama 1-2 hari. waktu pengomposan selama 2-5 hari, dan selama pengomposan dilakukan pengadukan sebanyak 3-4 kali. Proses pengomposan yang baik ditandai dengan kenaikan suhu menjadi sekitar 50C.
Kadar air campuran atau kompos harus diatur pada kondisi 50-65% dengan tingkat keasaman (pH) 6-7. Tingkat keasaman atau pH media dapat diketahui dengan menggunakan kertas Ph. Seperti telah diuraikan bahwa tingkat keasaman (pH) yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dari 6-7 akan menghambat pertumbuhan jamur.
4. Pembungkusan
Media campuran tersebut di atas kemudian dimasukkan ke dalam kantung plastik tahan panas (PE 0,4) yang transparan. Pembungkusan ini dilakukan dengan cara memasukkan adonan ke dalam plastik kemudian adonan itu dipadatkan dengan menggunakan tangan atau alat yang lain. Media yang kurang padat akan menyebabkan hasil panen yang tidak optimal karena media cepat membusuk sehingga produktivitas menurun.
5. Sterelisasi baglog
Sterelisasi/Pasteurisasi baglog bertujuan untuk mencegah pertumbuhan semua jasad hidup yang berada di dalam baglog/substrat tanam yang mungkin terbawa bersama bahan baku yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam.
Cara sterelisasi ini menggunakan alat oven/steamer . sterelisasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan udara panas, atau dengan tekanan tinggi, dan sebagainya. Sterelisasi baglog/substrat tanam jamur dapat dilakukan dengan menggunakan uap air panas bertekanan tinggi yaitu pada temperatur uap air sekitar 100C dan tekanan 1 atmosfir / 2 bar. Sterelisasi yang dilakukan pada temperatur 80C-90C memerlukan waktu antara 7-8 jam, sedangkan sterelisasi pada temperatur diatas 90C memerlukan waktu selama 4 jam.
6. Penanaman Bibit (Inokulasi) dan pemeliharaan
Setelah media selesai disterilkan diamkan dan dinginkan. Setah dingin maka segera ditaburi bibit F2 atau F3 nya yang sudah disiapkan.
Komentar
Posting Komentar