Salam Suksess…!!!
Bibit jamur tiram putih, coklat, dan pink pada umumnya hanya berbeda warna saja akan tetapi pada dasarnya tetap jamur tiram dari turun- turunan induk jamur tiram F0 dan cara pembuatannya pun sama
Bibit Induk (F1)
Kultur Murni dapat dibuat menjadi bibit induk jamur. Jadi,bibit induk merupakan turunan pertama (F1) dari kultur murni. Kualitasnya sangat dipengaruhi oleh kultur murni jamur yang digunakannya. Bibit induk biasanya menggunakan media dari biji- bijian atau serbuk gergaji kayu. Wadah media umumnya menggunakan botol bekas.
Media tanam bibit induk
Pembuatan media tanam bibit induk dibuat dari biji- bijian. Misalnya jagung, gandum dan sorgum. Tahapan pembuatan medianya, yaitu sebagai berikut.
a) Cuci biji hingga bersih. Ambil biji yang terapung , rendam selama 24 jam. Kemudian rebus selama 10-15 menit. Setelah itu, peras dan tiriskan.
b) Campurlah biji dengan bahan yang lain hingga rata.
c) Masukkan media ke dalam botol hingga mencapai ¾ volume botol.
d) Tutup mulut botol dengan kapas atau alumunium foil, ikat dengan karet.
e) Lakukan sterilisasi di autoklaf dengan suhu 121 derajat celcius selama 45- 60 menit.
f) Dinginkan media hingga suhunya mencapai suhu ruang.
Inokulasi Bibit Induk
Setelah media tanam siap selanjutnya bibit (F1) diinokulasi. Proses inokulasi, yaitu dengan mengambil miselium dari tabung reaksi F0. Tahapan inokulasi, yaitu dengan mengambil miselium dari tabung reaksi F0. Tahapan inokulasi bibit F1 adalah sebagai berikut.
1. Sterilisasi ruang isolasi. Semprot alat dan tangan dengan alcohol 70%.
2. Keluarkkan kultur murni F0 dari tabung reaksi menggunakan pinset atau spatula. Ambil sebanyak satu sendok.
3. Masukkan kultur murni F0 ke dalam botol yang sudah disiapkan.
4. Tutup mulut botol dengan kapas dan ikat dengan karet.
5. Letakkan di ruang inkubasi selama 10- 14 hari hingga misileum memenuhi seluruh botol F1.
Catatan : hal yang harus dihindari selama pertumbuhan misilium jamur, yaitu terjadinya kontaminasi pada media tanam. Oleh karena itu, selalu pastikan untuk menjaga keadaanbibit, media tanam, dan peralatan yang digunakan dalam keadaan steril. Penggunaan alcohol 70% saat inokulasi sangat dianjurkan.
Begitulah artikel penjelasan tentang bibit F1 dan cara pembuatannya semoga bermanfaat yaa… :)
Bibit jamur tiram putih, coklat, dan pink pada umumnya hanya berbeda warna saja akan tetapi pada dasarnya tetap jamur tiram dari turun- turunan induk jamur tiram F0 dan cara pembuatannya pun sama
Bibit Induk (F1)
Kultur Murni dapat dibuat menjadi bibit induk jamur. Jadi,bibit induk merupakan turunan pertama (F1) dari kultur murni. Kualitasnya sangat dipengaruhi oleh kultur murni jamur yang digunakannya. Bibit induk biasanya menggunakan media dari biji- bijian atau serbuk gergaji kayu. Wadah media umumnya menggunakan botol bekas.
Media tanam bibit induk
Pembuatan media tanam bibit induk dibuat dari biji- bijian. Misalnya jagung, gandum dan sorgum. Tahapan pembuatan medianya, yaitu sebagai berikut.
a) Cuci biji hingga bersih. Ambil biji yang terapung , rendam selama 24 jam. Kemudian rebus selama 10-15 menit. Setelah itu, peras dan tiriskan.
b) Campurlah biji dengan bahan yang lain hingga rata.
c) Masukkan media ke dalam botol hingga mencapai ¾ volume botol.
d) Tutup mulut botol dengan kapas atau alumunium foil, ikat dengan karet.
e) Lakukan sterilisasi di autoklaf dengan suhu 121 derajat celcius selama 45- 60 menit.
f) Dinginkan media hingga suhunya mencapai suhu ruang.
Inokulasi Bibit Induk
Setelah media tanam siap selanjutnya bibit (F1) diinokulasi. Proses inokulasi, yaitu dengan mengambil miselium dari tabung reaksi F0. Tahapan inokulasi, yaitu dengan mengambil miselium dari tabung reaksi F0. Tahapan inokulasi bibit F1 adalah sebagai berikut.
1. Sterilisasi ruang isolasi. Semprot alat dan tangan dengan alcohol 70%.
2. Keluarkkan kultur murni F0 dari tabung reaksi menggunakan pinset atau spatula. Ambil sebanyak satu sendok.
3. Masukkan kultur murni F0 ke dalam botol yang sudah disiapkan.
4. Tutup mulut botol dengan kapas dan ikat dengan karet.
5. Letakkan di ruang inkubasi selama 10- 14 hari hingga misileum memenuhi seluruh botol F1.
Catatan : hal yang harus dihindari selama pertumbuhan misilium jamur, yaitu terjadinya kontaminasi pada media tanam. Oleh karena itu, selalu pastikan untuk menjaga keadaanbibit, media tanam, dan peralatan yang digunakan dalam keadaan steril. Penggunaan alcohol 70% saat inokulasi sangat dianjurkan.
Begitulah artikel penjelasan tentang bibit F1 dan cara pembuatannya semoga bermanfaat yaa… :)
Komentar
Posting Komentar